Pokok pinus di tengah hutanterduduk ia sendirimenjerit tak bersuaraAngin gunung basa-basi
menyapa dan terbang entah ke mana
Jalan setapak terbungkus kabutdarahku dan jiwakumenyatu ditelan bumikerlap-kerlip kunang-kunangmemancarkan kebisuan
Aku berjalan hanya dengan mata hati,bernafas hanya dengan tekadAku mendaki penuh dengan teka-tekiDi manakah matahariku?
Aku terantuk sebatang dahanmelintang di depankumenghentikan pengembaraanTanda tanya, gundah hatikapankah akan terjawab?
Di sinilah, di dalam dadamenetes temurun cintaku bara hidupDi sinilah di dalam jiwamengalir hasratku mengikuti petunjukMumengikuti petunjukMu
0 comments:
Posting Komentar