Selasa, 09 Oktober 2012

Biduk teleh sarat dan kutambatkan

dengar suara angin,
berdesau semilir,
menyentuh legam lenganku telanjang,
tengah duduk menunggu fajar,
semburat,sinar merah matahari,

lihat pucuk-pucuk daunan melambai,
berbagai kenangan silih berganti,
mengisi jiwa,
menguak dada,
kepak kelelawar,
pecahkan bintang,

ingin aku sapa,
sekejap kau sirna,
seperti ditelan bianglala,
getar batang pinus,
gelombang samudra,
teguhkan bibirku,
sebut namaMu

dengar,
derap langkah serentak berhenti,
menyimak,
lirih bisikan kalbuku,
ada yang tertinggal,
ada yang hilang,
begitu kelam,
dan sanagat dalam

tinggal sepotong ranting,
erat kugenggam,
tolong sambutlah persembahan ini,
heningnya malam,
bekukan embun,
biduk teleh sarat,
dan kutambatkan
Yogyakarta, 1978


0 comments:

Posting Komentar

 
Top