dalam kepekatan mimpiku
wajahMu tersembunyi
alam semesta
matahari
bintang
rembulan
semua datang sujud buatMu
menikam cinta paling dalam
dari sudut manakah gerangan
aku segera dapat mulai
melukiskan Engkau
yang kasat mata
namun ada
bahkan mengalir dalam darah
hidup tlah ku janjikan buatMu
garis-garis aku satukan
menampilkan watak yang beringas
titik-titik aku kumpulkan
menampilkan rona geriap
terlalu jauh dari wajahMu
yang agung,teduh dan kasih
kini kuyakini sepenuhnya
Engkau tak mungkin ku gambar
tinggal kumohon ampunanMu
atas kedangkalan mimpiku
dalam kesejukan nafasMu
aku khusuk sembahyang
barangkali
dapat kutafsirkan makna firmanMu
peluklah aku dalam damai
siramilah dengan cinta
Jakarta, 1983
0 comments:
Posting Komentar