Semakin dekat aku memandangmu
Semakin tegas rindu di keningmu
Gelora cinta membara di pipimu
Gemercik hujan diluar jendela
Engkau terpejam bibirmu merekah
Mengisyaratkan hasrat di tanganmu
Selimut biru yang kau ulurkan kepadaku
Penahan dingin di kereta Biru malam
Kau nyalakan gairah nafsuku
Kau hela cinta di dadaku
Kau ciptakan musik irama tralalalalala
Kau ciptakan gerak irama tralalalalala
Kau ciptakan panas irama tralalalalala
Kau ciptakan diam irama tralalalalala
Butir keringat basah bersatu
Deru nafas birahipun bersatu
Kereta makin pelan dan berhenti
Kuulurkan lembut tanganku
Kubenahi kusut gaunmu
Engkau tersenyum pahit dan menangis
Selimut biru yang kau ulurkan kepadaku
Kini basah bersimbah peluh kita berdua
Ku’hembaskan telah tubuhku
Ku’buang cinta di dadaku
Ku ciptakan janji irama tralalalalala
Ku ciptakan ingkar irama tralalalalala
Ku ciptakan dosa irama tralalalalala
Ku ciptakan diam irama tralalalalala
Jakarta - Surabaya 1976
0 comments:
Posting Komentar