Selasa, 09 Oktober 2012

Camellia IV

Senja hitam
ditengah ladang,di ujung pematang,
engkau berdiri,
putih diantara ribuan kembang,
langit diatas rambutmu,
merah tembaga,
engkau memandangku,
bergetar bibirmu memanggilku,
basah dipipimu air mata,
kerinduan, kedamaian,

batu hitam,
diatas tanah merah,
disini akan kutumpahkan rindu,
kugenggam lalu kutaburkan kembang,
berlutut dan berdoa,
sorgalah ditanganmu,
Tuhanlah disisimu,
kematian hanyalah tidur panjang
maka,mimpi indahlah engkau,
Camellia, Camellia,

Pagi,
engkau berangkat,hati mulai membatu
malam,
kupetik gitar,
dan terdengar,senandung ombak dilautan
menambah rindu dan gelisah,
adakah angin gunung,
adakah angin padang,
mendengar keluhanku,
mendengar jeritanku,
dan membebaskan nasibku,
dari belenggu,sepi

Februari,1976


0 comments:

Posting Komentar

 
Top