Selasa, 09 Oktober 2012

Anak

aku temukan anak kecil kurus terkapar
menutup wajah dengan telapak tanganya
aku gamit ia terperanjat
melompat terbangun dan
menatapku dengan nanar
lantas berlari bersembunyi
dibalik bayang-bayang pekat

aku panggil ia dengan suara lembut
dijulurkan kepala menatap curiga
dari sudut matanya mengalir tetes air bening
bercampur dengan keringat
dari tingkahnya yang gelisah
dari bibirnya yang bergetar
ada yang ingin dikatakan

aku rengkuh dalam pelukanku
kutanya apa gerangan yang terjadi
sambil terisak diceritakan sejujurnya
terpaksa ia mencuri
karena lapar yang ditanggung tak tertahan lagi
namun dari nama yang disandangnya
aku curiga ada yang tak wajar
dan aku ingin tahu lebih jauh

aku antar ia pulang kembali kerumah
betapa terkejut aku dibuatnya
benarkah dari istana megah ini
dapat terlahir anak yang mirip gelandangan

tapi setelah aku masuk didalamnya
memang ada terasa yang hilang
rumah ini tak ubahnya seperti neraka
ayah ibunya sibuk sendiri dan cerai berai
akhirnya ia pun memilih pergi
barang kali diluar sana dapat dijumpai
kasih sayang yang diimpikan
perhatian yang dibutuhkan
nah sekarang coba siapa yang salah

Jakarta, 1985


0 comments:

Posting Komentar

 
Top